Sabtu, 09 April 2011

Lomba Artikel Se-Bandung Raya UIN Sunan Gunung Jati

YANG MUDA, HARUS LEBIH MAJU
OLEH : MUHAMAD AKBAR FIRDAUS
SMK NEGERI 7 BANDUNG
 
Pandangan Pemuda
            Mungkin ditelinga kita sering mendengar istilah “yang tua lebih berpengalaman”. Maksud dari istilah tersebut adalah bahwa segala urusan akan lebih baik dilakukan oleh orang tua, karena orang tua yang lebih dahulu mengerti. Padahal belum tentu orang yang telah berpuluh – puluh tahun bekerja pada suatu perusahaan itu lebih handal dari pada anak muda yang baru bekerja. Jika dilihat pada kehidupan sehari – hari, banyak orang yang lebih tua memiliki jabatan yang lebih rendah dari pada orang yang lebih muda. Hal ini dikarenakan pengetahuan anak muda mengenai ilmu itu lebih baik, karena anak muda merupakan penerus dari yang tua. Jika diibaratkan pada penjelasan tersebut adalah bagaikan suatu galian yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu titik. Apabila titik tersebut terhenti, maka pasti ada yang meneruskan untuk mencapai titik tujuan tersebut. Maka, dalam gambaran tersebut dapat diartikan sebagai “patah tumbuh, hilang berganti”.
            Anggapan bahwa “yang tua lebih berpengalaman” adalah bahwa anak muda belum pernah merasakan manis pahitnya kehidupan, akibat yang akan dialami, atau sebagainya. Sehingga orang yang lebih tua memiliki kekhawatiran apabila suatu urusan diatasi oleh anak muda. Memang hal tersebut ada baiknya, tetapi anak muda juga pasti akan belajar terhadap kesalahan yang dilakukan oleh orang yang lebih tua agar dapat menjadi pelajaran bagi anak muda, sehingga akan berhati – hati dalam melakukan suatu tindakan.
 
 
Dapatkah Pemuda Merubah Bangsa?
            Mengenai apakah anak muda tidak bisa merubah bangsa? Tentu jawabnya adalah BISA, tapi tidak semua anak muda bisa merubah bangsa. Kenapa tidak semua anak muda bisa merubah bangsa? Hal ini tergantung dari pola pikir (Mindset) anak muda yang berbeda. Ada yang berpola pikir memberi kemajuan, ada yang memberi keunikan, bahkan tidak merubah sama sekali, atau bahkan hancur. Dari pola pikir suatu pemimpin-lah yang dapat menentukan maju tidaknya sebuah Negara. Karena perilaku pemimpin dapat merubah nasib semua pengikutnya.
            Dalam penentuan pemilihan seseorang sebagai pemimpin di Indonesia adalah tergantung dari pemilih dalam suatu pemilihan umum, karena Negara kita memiliki sistem pemerintahan demokrasi pancasila. Hal yang berpengaruh pada seseorang akan dipilih atau tidak oleh pemilih adalah popularitas. Apabila tanpa popularitas, seseorang calon pemimpin tidak dipilih karena tidak dikenal oleh rakyat banyak. Faktor popularitas-lah suatu partai politik dengan mudah menjadikan artis sebagai calon presiden dalam pemilihan umum atau pemilihan yang lainnya meskipun tidak memiliki pengalaman dalam berpolitik. Berdasarkan seorang pengamat politik, bahwa apabila suatu partai politik mencalonkan artis sebagai calon pemimpin, pada saat itulah partai politik tersebut memperlihatkan kegagalannya.
            Berdasarkan survey yang saya lakukan terhadap pendapat daripada orang yang dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum adalah bahwa calon pemimpin yang dicalonkan adalah pemain lama, meskipun ada calon yang baru, tetapi dia memiliki popularitas yang rendah. Karena dampak yang diperoleh dari pemimpin tersebut sama hasilnya terhadap pemerintahan yang dipimpinnya sebelumnya, sehingga pemilih ingin suatu perubahan yang lebih maju. Dalam hal inilah kita sebagai pemuda berfikir bagaimana seorang pemuda yang berfikir kritis dalam berpolitik harus  dapat meraih popularitas yang tinggi dan baik di mata masyarakat.
 
Adakah Jiwa Kepemimpinan dalam Diri Seorang Pemuda?
            Jiwa kepemimpinan pasti dimiliki oleh setiap orang. Karena segala sesuatu berawal dari diri kita sendiri. Maka, sebelum memimpin kepada orang lain hal yang harus dilakukan pertama kali adalah bagaiman kita memimpin diri sendiri ke jalan yang benar dan bertanggung jawab. Itulah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan kita dalam memimpin suatu bangsa.
            Faktor yang mempengaruhi apakah pemuda dapat maju dalam memimpin bangsa adalah lingkungan sekitar dan diri sendiri. Dalam hal ini, lingkungan merupakan hal yang paling berpengaruh dalam mencetak suatu kepribadian, tetapi tergantung pada diri sendiri yang menerima atau menolak pengaruh dari segala sesuatu yang diberikan oleh lingkungan kepada diri kita sendiri. Sebagai contoh, apabila lingkungan itu buruk dengan seburuk – buruknya, bukan berarti orang didalam lingkungan tersebut dapat ikut terbawa buruk oleh lingkungan, bisa saja ada yang baik didalam lingkungan tersebut. Kita dapat lihat perilaku Nabi Muhammad SAW yang memperjuangkan islam dengan mati – matian dalam lingkungan yang terkenal jahiliyah. Apakah lingkungan yang jahiliyah itu dapat mempengaruhi Nabi dalam menyebarkan islam? Jawabnya tentu TIDAK, karena Nabi Muhammad SAW bertekad dengan sungguh – sungguh dalam hati dan jiwanya untuk menyiarkan islam. Dan hasil dari upaya Nabi dalam menyiarkan islam ternyata berhasil untuk mempengaruhi seluruh dunia hingga saat ini.
 
 
 
Apa Penyebab Jatuhnya Suatu Kepemimpinan?
            Hal yang paling rawan terjadi dalam jatuhnya suatu kepemimpinan adalah pemimpin tersebut tidak mampu dalam mengendalikan diri. Sering kita dengar bahwa suatu kepemimpinan jatuh karena korupsi, penyalahgunaan wewenang, egois dan sebagainya. Untuk menghindari dari kesalahan dalam memimpin adalah kita harus dapat mebedakan mana yang Haq dan mana yang Bathil. Mana bagian untuk pemimpin, mana bagian untuk Negara. Kapan waktunya mengurus diri sendiri, kapan untuk mengurus urusan Negara. Itulah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pemimpin. Hal tersebut terjadi ketika sahabat nabi membicarakan suatu masalah Negara, kemudian topik berpindah ke masalah pribadi. Kemudian salah seorang sahabat nabi mengganti lilin milik Negara dengan lilin miliknya sendiri. Itulah contoh bagaimana kita harus dapat membedakan mana yang haq dan yang Bathil.
            Jadikanlah perbuatan kita dapat membuat orang lain menaruh kepercayaan kita untuk menjadi seorang pemimpin. Jiwa kepemimpinan berawal dari memimpin diri sendiri. Jiwa kepemimpinan dapat ditingkatkan dengan cara pimpinlah diri kita sendiri menuju arah yang benar. Sehingga orang lain melihat kita dengan pandangan yang baik. Dari hal tersebut, orang lain ingin kita memimpin dirinya menuju arah yang benar karena kita telah menunjukan kepada orang lain melaui sikap kita yang baik. Dengan demikian, semoga pemuda Indonesia dapat menjadi pemimpin yang baik dan diridhai oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar